Sun. May 28th, 2023

Indonesia bakal menerapkan regulasi emisi Euro4 untuk kendaran berbahan bakar diesel pada 7 April 2022. Salah satu teknologi yang mendukung emisi Euro4 ini adalah teknologi suplai bahan bakar common rail. Seperti apa keuntungan menggunakan mesin common rail?
Salah satu konsumen setia Isuzu yang merupakan owner PT Mitra Karya Makmur, Djoko Handoko menceritakan pengalamannya memakai mesin common rail Isuzu Giga selama kurang lebih 10 tahun.

Menurut Djoko, selama 10 tahun menggunakan mesin common rail, Djoko tidak pernah menemui masalah yang berat, selain itu perawatan mesin ini juga diklaim mudah, dan spare part-nya mendapat dukungan penuh dari pihak APM (Agen Pemegang Merek).

Djoko mengatakan sudah menggunakan mesin common rail sejak 2011 lalu sebagai operasional kendaraan niaganya. “Pertama 2011 itu 5 unit, langsung saya tambah, saya tambah, terus sampai sekarang ada 182 unit dengan merek yang sama,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta Convention Center (14/3).

“Layanan purnajual Isuzu juga sangat baik dan tentunya menguntungkan bagi kami,” kata Djoko yang kendaraan niaganya kerap digunakan mengangkut barang berat seperti tanah.

Menyoal Euro4 yang akan direalisasikan awal bulan April 2022 nanti, Djoko juga mengatakan tidak masalah, karena mesin common rail Isuzu cukup bagus performanya. Penggunaan bahan bakar minyak (BBM)-nya juga bisa menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

“Kami sebagai konsumen yang sudah lama menggunakan mesin common rail Isuzu, maka tidak perlu khawatir menyambut kebijakan baru soal emisi gas buang Euro4 nanti,” tuturnya.

Bicara soal common rail, merupakan sistem yang mengelola dan menyemprotkan bahan bakar ke dalam jantung mekanis mesin diesel. Teknologi ini diklaim memiliki banyak keunggulan, di banding dengan mesin diesel konvesional.

Dikutip dari laman Isuzu, beragam keunggulan yang didapat dari sistem common rail antara lain:

1. Mampu menurunkan emisi dan output yang lebih tinggi, yang berhubungan dengan tekanan injeksi.

2. Mengurangi kebisingan dan emisi gas buang, lantaran adanya pengendalian kuantitas injeksi bahan bakar.

3. Meningkatkan kinerja mesin karena kontrol waktu yang fleksibel.

4. Bebas mengendalikan tekanan injeksi, sebagai respons terhadap putaran dan beban mesin.

Sementara itu terkait penerapan standar emisi Euro4 di Tanah Air, tentu memberikan dampak positif bagi Indonesia, yaitu dapat menurunkan pencemaran udara akibat emisi gas buang. Selain itu, akan meningkatkan daya saing industri otomotif Indonesia di kancah global, sebab produsen otomotif Indonesia mampu memproduksi kendaraan niaga sesuai kebutuhan standar pasar luar negeri.

By isuzulampungerik

Isuzu Lampung 0852-7972-0124

Leave a Reply

Your email address will not be published.